top of page
Writer's pictureAlifah Qonitah

"Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat" tentang Bagaimana Menghadapi Kegagalan dengan Santai


Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat: Pendekatan yang Waras Demi Menjalani Hidup yang Baik atau dalam versi aslinya The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life merupakan karya dari Mark Manson yaitu seorang penulis blog ternama di New York. Buku ini diterbitkan pada 13 September 2016 kemudian pada Februari 2018 diterbitkan versi terjemahan bahasa Indonesianya. Buku yang termasuk ke dalam Best Seller The New York Times dan Washington Post ini menjelaskan kunci agar hidup kita menjadi lebih bahagia dan apa adanya .

Salah satu yang dibahas dalam buku ini diantaranya adalah mengenai kegagalan dan kesuksesan. Kita akan mendapat pandangan baru mengenai sukses dan gagal. Selama ini kita terpaku pada nilai-nilai materiel untuk mengukur kesuksesan, padahal kesuksesan tidak dapat hanya diukur dari kaya atau miskin saja, tetapi bagaimana kita meraih nilai yang sesungguhnya kita cari. Bisa jadi nilai kejujuran, kebebasan, atau apapun yang dapat memuaskan kita secara lahir dan batin. Apabila kita menginterpretasikan kesuksesan dengan nilai-nilai duniawi saja maka setelah berhasil mendapatkan target duniawi itu kita akan merasa hampa dan melewatkan kesempatan untuk berkembang.


Paradoks Kegagalan/Kesuksesan

Sebelumnya perlu kita tanamkan di dalam benak kita bahwa kegagalan adalah hal yang wajar terjadi. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, bukan suatu hal yang begitu menyeramkan. Menghindari kegagalan berarti sama saja dengan menghindari kesuksesan. Anggap saja sebelum benar-benar sukses, gagal adalah sebuah fase yang wajib dilalui. Orang yang lebih unggul dibanding kita pun sebenarnya bisa jadi telah melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan yang lebih banyak dibanding kita. Kemudian mereka melakukan perbaikan-perbaikan dari kesalahannya tersebut hingga bisa merasakan puncak keberhasilannya sekarang. Apabila kita gagal satu kali, bukan berarti kita tidak pandai dalam hal tersebut. Bisa jadi intensitas kita dalam mencoba masih kurang saja. Seorang pelukis handal yang menghasilkan lukisan bagus dalam waktu yang singkat butuh latihan bertahun-tahun lamanya untuk menjadi seperti itu. Seorang bayi yang bisa berjalan pun pasti pernah jatuh berkali-kali untuk dapat berjalan. Bayangkan saja seorang bayi yang menyerah untuk mencoba berjalan setelah terjatuh satu kali lantas ia merangkak seumur hidupnya.

Menurut Mark dalam buku ini, ketakutan akan kegagalan yang kita alami pada umumnya karena kesalahan kita dalam menargetkan nilai yang ingin kita raih sebagai penunjang keberhasilan. Bukan soal segudang pencapaian target duniawi yang telah kita raihlah yang terpenting, tetapi bagaimana kita menikmati prosesnya. Standar kesuksesan bukanlah suatu hal yang sempurna sehingga layak dibanggakan kepada banyak orang. Namun, poin pentingnya ketika kita bisa menikmatinya secara pribadi. Nilai yang harus kita capai setidaknya bukan hal yang bersangkutan dengan hal yang di luar kendali kita karena akan sulit mengontrolnya, akan lebih mudah meraih hal yang berorientasi pada nilai-nilai dari dalam diri kita. Misalnya akan lebih sulit untuk membuat seluruh semua orang menyukai kita dibandingkan dengan mengungkapkan diri secara jujur kepada orang lain.


Derita adalah bagian dari proses

Manusia memang secara naluriah ingin menghindari rasa sakit dan mencari kebahagiaan, tetapi jika ingin sukses dan hidup lebih bahagia kita harus menghadapi rasa sakit itu karena sejatinya rasa sakit membuat kita menjadi pribadi lebih kuat. Kesedihan dan kecemasan pun dapat menguatkan kekuatan emosional kita. Jangan abaikan perasaan itu dan nikmati saja setiap fase dalam hidup kita.


Prinsip "Lakukan Sesuatu"

Kadang kala ketika kita ingin memulai sesuatu kita sudah takut gagal di awal sehingga kita ragu untuk memulainya. Padahal jika ingin berbuat sesuatu, kuncinya hanya mulai lakukan saja. Jangan selalu menunggu hingga mendapat motivasi yang menggairahkan Anda dalam melakukan sesuatu. Bisa saja proses kita untuk mendapatkan motivasi justru dimulai dari ketika kita mulai melakukan sesuatu seremeh apapun itu sehingga kita merasa puas dan ingin berbuat lebih. Terkadang untuk memulai sesuatu pekerjaan kita tidak harus benar-benar memahami apa yang sedang kita lakukan saat ini. Tidak perlu memikirkan kemungkinan akan gagal, lakukan saja tanpa adanya rasa khawatir toh yang terpenting kita sudah memulai, dengan memulai jalan menuju kesuksesan pun akan terlihat .


25 views0 comments

Comments


bottom of page