top of page

Ajakan Menerima dan Mencintai Diri Sendiri lewat Buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki

Updated: Aug 28, 2022

Ajakan Menerima dan Mencintai Diri Sendiri lewat Buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki

Oleh: Andianne Gwen



I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki adalah sebuah buku self improvement yang ditulis oleh penulis asal Korea, Baek Se Hee. Buku yang diterbitkan pada tahun 2019 ini menjadi salah satu buku bestseller di Korea dan banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Kemudian, pada Agustus 2020 diterbitkanlah I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki 2 dengan harapan kelanjutan cerita pada buku ini dapat menggugah lebih banyak pembaca.

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang menceritakan tentang perjalanan penulis ketika menemui psikiater. Dalam buku ini dituliskan bahwa penulis mengalami gangguan distimia. Distimia adalah kondisi depresi yang terjadi dalam jangka waktu panjang dan bersifat kronis. Dalam bukunya, penulis membagikan kisahnya ketika ia merasa tidak percaya diri hingga merasakan gejala depresi. Buku ini ditulis dalam bentuk esai singkat dan menampilkan percakapan antara penulis dengan psikiater dalam masa pengobatannya.


Belajar Mencintai Diri Sendiri

Melalui buku ini penulis ingin menyampaikan agar kita belajar untuk menjadi diri sendiri dan perlahan mengurangi sikap terlalu peduli terhadap tanggapan orang lain terhadap diri kita. Dengan melatih hal tersebut, kita akan mampu untuk belajar mencintai diri sendiri dan meningkatkan rasa percaya diri kita.

Selain itu, baik bagi diri kita untuk menyadari bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa rendah diri dan hanya berfokus pada kekurangan kita, apalagi sampai membencinya. Cobalah untuk berdamai dan perlahan menerima kekurangan dan kelebihan diri kita dan menggunakannya sebagai kekuatan untuk menunjukkan kemampuan kita.


Keinginan Diri Sendiri, bukan Ekspektasi Orang Lain

Tidak jarang kita juga terlalu memikirkan tanggapan orang lain tentang diri kita. Namun, terlalu fokus pada hal tersebut tidak akan memberikan sesuatu yang baik untuk diri kita sendiri. Alih-alih mendapatkan energi positif, kita malah akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan apa yang dipikirkan orang lain terhadap kita. Cobalah untuk mulai memikirkan apa yang diri kita inginkan. Apa yang kita sukai, apa yang ingin kita lakukan.

“Hal yang paling penting adalah perasaan senang dan gembira dari dalam diri Anda, tidak peduli apa yang orang lain pikir atau katakan. Saya harap Anda bisa memenuhi keinginan diri Anda terlebih dahulu, tanpa memikirkan apa yang dilihat oleh orang lain.”

- Baek Se Hee

23 views0 comments

Comments


bottom of page