Aimee Saras, penyanyi swing jazz revival, kembali mewarnai belantika musik Indonesia dengan single terbaru berjudul ‘Lara’ setelah sukses dengan soundtrack Pengabdi Setan 2.
Inilah pertama kalinya seorang Aimee Saras melahirkan karya yang sangat berbeda dengan karya-karya terdahulu. Jika sebelumnya ia dikenal berkat nuansa swing jazz yang kental, kini lewat ‘Lara’, Aimee Saras menyentuh hati dengan nuansa pop ballad yang kuat.
‘Lara’ adalah sebuah lagu yang menyiratkan pesan mendalam tentang menerima kerentanan diri atau self-vulnerability.
“Lagu ini menceritakan bagaimanapun kamu mencoba untuk menyembuhkan sakit hati, dalam suatu perasaan, dalam sebuah emotional state, pasti kita akan kembali ke-trigger. ‘Lara’ ini adalah sebuah pesan bahwa ngerasa sakit hati dan sedih itu sebenernya gak apa-apa banget. Misalnya, waktu kecil kan suka dibilang gak boleh nangis dan andai aku bisa memutar waktu dan bicara tentang inner child, aku pengen bilang, oke gak apa-apa kok kalo kamu nangis atau sedih. Ini seperti surat untuk inner child aku, tapi it’s not something that I regret, hanya pengen ngingetin kalo it’s okay to feel everything or be vulnerable,” cerita Aimee tentang lagu ‘Lara’.
Dalam perilisan single ‘Lara’ ini, Aimee Saras mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan musisi muda penuh talenta, yakni Adikara Fardy. Senada dengan Aimee Saras, Adikara berujar jika lagu ini bercerita tentang keberanian untuk menghadapi atau menyelesaikan masa lalu.
“Lara bercerita tentang seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatik, dan setelah berhasil ngelewatin, dia baru sadar bahwa satu-satunya alasan kenapa sampai sekarang dia masih suka keingat adalah karena dia gak pernah mau ngadepin masalahnya sendiri, selalu menghindar, dan bahkan lari. Dan lagu ini juga adalah ungkapan rasa kecewa terhadap diri dia yang dulu, kenapa gak dihadepin aja sih? Kan, segala rasa bisa dicipta,” ungkap Adikara.
Proses kreatifnya juga berjalan begitu menyenangkan karena baik Aimee Saras dan Adikara berhasil menafsirkan ‘Lara’ dengan sudut pandang masing-masing. Aimee Saras merasa sangat beruntung bekerja sama dengan Adikara yang mampu menyamakan visi serta menerjemahkannya lewat lirik menyentuh dan nada memikat.
“Sedikit emosional sih karena kita bener-bener vulnerable di lagu ini. Dia keinget apa, dan aku keinget apa, and I think that’s the beauty of art,” ucap Adikara.
Mengenai komposisi lagu, Adikara sebagai produser mengaku jika dalam lagu ini ia ingin memakai instrumen seminimal mungkin untuk menciptakan rasa sincere dan autentik. Sekaligus agar karakter vokal Aimee dapat berpadu dengan semua melodi dan resonansi suara yang dihasilkan bisa menggambarkan mood lagunya secara keseluruhan.
Apresiasi juga diberikan oleh Aimee Saras dan Adikara pada musisi-musisi yang terlibat dalam proses pembuatan lagu ‘Lara’ ini. Tiap instrumen mampu menjadi penyampai emosi yang penuh kepada para pendengar. Di antaranya part piano yang diisi oleh Adrian Kitut, melodi gitar yang dipercayakan pada Andre Dinuth, dan Casey Leiwakabessy yang duduk di posisi Sound Engineer.
“So I really really want to thank all the musicians yang udah ikut terlibat,” ungkap Aimee Saras.
Ada cerita menarik di balik proses pembuatan lagu ‘Lara’ ini, di mana saat recording, saking emosionalnya Aimee sampai menitikkan air mata. Bahkan sang manager pun harus datang ke studio dan ikut menenangkan.
“Ini kalo gak karena manager aku Votter yang negor dan datang ke studio, kayaknya aku bakalan nangis terus karena I just never felt that emotional dalam sebuah lagu. Jadi itu juga suatu tantangan untuk aku bisa kontrol emosi. Ketika aku rekaman itu kan susah banget mengontrol sedih dan sakitnya dari emosi yang aku rasain,” cerita Aimee Saras.
‘Lara’ sudah bisa dinikmati di berbagai Digital Streaming Platform (DSP) favorit kamu. Jangan lupa juga untuk menyaksikan video lirik single ‘Lara’ di YouTube Channel AIMEE SARAS.
Aimee Saras on Socials:
Instagram : https://www.instagram.com/aimeesaras/
Twitter : https://twitter.com/aimeesaras
YouTube : https://www.youtube.com/c/AimeeSaras
Comments