Masker

Awalnya aku hanya hadir untuk segelintir orang. Mungkin banyak yang tidak menyadari. Aku biasanya suka menolong orang-orang medis. Aku melindungi mereka dari berbagai hal saat praktik. Terkadang aku juga dipakai para ilmuwan. Kalau di jalan raya, aku juga digunakan, tetapi hanya sebagian orang saja. Kamu bisa membeliku dengan mudah. Mulai dari di toko alat kesehatan, atau swalayan-swalayan yang menyediakannya. Kehadiranku memang diciptakan oleh manusia karena pada saat itu manusia terlalu banyak menghirup udara berbahaya atau kotor. Terlebih lagi pada masa sekarang polusi udara di mana-mana, sehingga aku lebih laris manis diburu segelintir orang. Mungkin ini sudah cukup manfaatku bagi dunia.

Namun, suatu hari ada sesuatu yang berubah di seluruh dunia. Membuat aku digunakan sepanjang hari oleh semua orang. Bahkan setiap orang yang keluar, perlu melekatkan wajahnya padaku. Hal ini menjadi lumrah. Awalnya merasa aneh, tetapi sekarang semua sudah terbiasa. Sesak hirup angin di dada itu sudah biasa. Memang kita tidak bisa sebebas dulu. Walaupun kesuraman beberapa orang menyelubungi. Namun, kalian tetap harus “bertahan” dan masih bernapas di bumi.

Camkan baik-baik kali ini. Mungkin aku tidak akan merepotkanmu. Aku hanya bermaksud untuk membantumu, melindungi jalan napas yang kamu miliki. Alih-alih menggunakan satu tak cukup, dua pun boleh saja. Ini demi kepentingan bersama. Supaya kita hidup di dunia ini masih mengingat satu sama lain.

Di sini hati kita akan diuji masing-masing. Apakah dirimu peduli dengan diri sendiri? Atau orang lain juga kamu pedulikan? Sekarang pikirkan logikanya saja. Menggunakan diriku, bukan berarti merugikan. Diriku memberikan proteksi untuk kamu sendiri dan juga orang lain di sekitar supaya tidak tercemar juga. Apa kata dunia jika kamu tidak mau menggunakanku? Kalau kamu tidak peduli dengan kesehatanmu dan juga orang lain sekitarmu, pasti kamu berpikir ingin membuangku. Kamu tidak menggunakan aku, maka kamu dapat menyebarkan apapun yang tidak berguna.

Aku berharap di ‘kehidupan’ dunia ini selalu punya sisi kebaikan. Kebaikan yang dapat dibagikan tanpa ada sebuah rasa keegoisan dan maksud tersembunyi. Sekarang kita semua terbuka saja, supaya semua orang tahu bahwa kita butuh proteksi. Maka dari itu, jangan lupakan aku. Bangun dunia ini agar tercipta suasana yang tentram tanpa harus ada beban dan keegoisan.

Seringkali berbagi keindahan dan kebaikan bagi dunia tidak harus dengan cara memberikan segalanya. Seperti diriku ini, berbagi kebaikan bagi dunia dengan memproteksi diri dan juga memproteksi orang lain. Segala sesuatu yang ada di dunia memang kurang cukup untuk memberikan kedamaian. Banyak polusi udara tersebar dan juga udara yang mungkin dapat membahayakan segelintir orang. Maka dari itu, aku ingin memberikan kedamaian sedikit terhadap napas yang benar-benar bersih. Kamu menerima udara yang bersih karena sudah aku saring dengan baik, supaya hidupmu lebih sehat. Meskipun pada kenyataannya kamu menggunakan karena terpaksa, tetapi percayalah ini tidak akan sia-sia.

Seringkali untuk menyebarkan kebaikan di dunia tidak harus dengan cara memberikan segalanya. Namun, dimulai dari proteksi diri dan proteksi untuk orang lain.